Kamis, 25 Maret 2010

TANTANGAN LULUSAN SARJANA DI ERA INFORMASI

Ketika para sarjana memadati berbagai arena bursa kerja untuk menawarkan ilmu dan ijazah mereka, iklan-iklan penerimaan mahasiswa baru juga nyaris memenuhi halaman-halaman surat kabar. Dua fenomena tersebut ironis. Promosi Perguruan Tinggi untuk menjaring calon mahasiswa sama “gencarnya” dengan peningkatan pengangguran lulusan. Di sisi lain, perlu diajukan pertanyaan, kualifikasi apakah sebenarnya yang disyaratkan oleh para pencari tenaga kerja lulusan sarjana Perguruan Tinggi ini ?

Jawaban yang diperoleh dari para peneliti umumnya adalah campuran kualitas personal & prestasi akademik. Tetapi pencari tenaga kerja tidak pernah mengonkretkan, misalnya, seberapa besar spesialisasi mereka mengharapkan suatu program studi di Perguruan Tinggi. Kualifikasinya seperti, memiliki kemampuan numerik, problem-solving & komunikatif. Hal ini sering menjadi prediksi para pengelola Perguruan Tinggi daripada pernyataan eksplisit para pencari tenaga kerja. Hasil survei menunjukkan bahwa perubahan keinginan para pencari tenaga kerja tersebut adalah, dalam hal kualifikasi lulusan Perguruan Tinggi yang mereka syaratkan.

Tidak setiap persyaratan kualifikasi yang dimuat di iklan lowongan kerja sama pentingnya bagi para pencari tenaga kerja. Dalam prakteknya, kualifikasi yang dinyatakan sebagai “paling dicari” oleh para pencari tenaga kerja juga tidak selalu menjadi kualifikasi yang “paling menentukan” diterima atau tidaknya seorang lulusan sarjana dalam suatu pekerjaan.

Yang menarik, ada tiga kualifikasi kategori kompetensi personal, yaitu kejujuran, tanggung jawab, dan inisiatif, menjadi kualifikasi yang paling penting, paling dicari, dan paling menentukan dalam proses rekrutmen. Kompetensi interpersonal, seperti mampu bekerja sama dan fleksibel, dipandang paling dicari dan paling menentukan. Namun, meskipun sering dicantumkan di dalam iklan lowongan kerja, indeks prestasi kumulatif (IPK) sebagai salah satu indikator keunggulan akademik tidak termasuk yang paling penting, paling dicari, ataupun paling menentukan.

Di sisi lain, reputasi institusi Pendidikan Tinggi yang diukur dengan status akreditasi program studi, sama sekali tidak termasuk dalam daftar kualifikasi yang paling penting, paling dicari, ataupun paling menentukan proses rekrutmen lulusan sarjana oleh para pencari tenaga kerja.

Tantangan serta Tuntutan kompetensi lulusan Sarjana di era informasi ini, selain memiliki keterampilan dan keahlian yang sesuai bidangnya, juga harus memiliki kemampuan yang biasa dihadapi oleh seorang professional, seperti :

1. Kemampuan menulis.
2. Kemampuan mengutarakan ide dan berpikir kreatif.
3. Kemampuan presentasi.
4. Kemampuan menggunakan komputer
5. Kemampuan mengolah informasi.
6. Kemampuan membuat keputusan.
7. Kemampuan bekerja dalam tim.

Tuntutan kompetensi diatas merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh seorang professional di dunia kerja. Semoga tuntutan kompetensi yang diusulkan diatas bermanfaat tidak hanya untuk lulusan sarjana saja, tetapi juga professional di bidang lain.

Sumber : Detik.com (tata sutabri.blogdetik.com), Jumat, 19/03/2010 11:47 WIB

Kamis, 11 Maret 2010

SAMPAI JUMPA DI LAIN KESEMPATAN ...

Friends.. tidak terasa tahun-tahun kita kuliah dan sabtu besok (13 Maret 2010) ada UAS
2 mata kuliah dan merupakan hari terakhir kita kuliah......
mohon maaf bila ada kesalahan
Sampai jumpa di lain kesempatan

Ada 2 pengumuman tambahan :
1. Seminar proposal skripsi = tanggal 15 Maret 2010
2. Sidang Skripsi = tanggal 5 April 2010

Selamat berjuang....